Bane Raja Manalu Diharapkan Jadi Motivasi Pelajar di Siantar-Simalungun

Beranda /
9:25 am

PARSIANTARMEN.com– Staf Khusus Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Bane Raja Manalu kembali membagikan langsung beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) kepada pelajar di Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun.

Kali ini pembagian beasiswa yang merupakan program Presiden Joko Widodo itu dilaksanakan di SMK Swasta Teladan Kota Siantar sebanyak 66 orang siswa-siswi, SMK Swasta GKPS Siantar 80 orang, serta SMP dan SMP Surya Siantar 18 orang.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Teladan Siantar, Sudarlian mengucapkan terima kasih dan syukur atas perhatian Bane Raja Manalu. Dia menuturkan, bangga ada anak Desa dari Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun yang sukses dan mempunya karir luar biasa.

Lalu mempunyai perhatian sangat luar biasa kepada dunia pendidikan, begitu juga terhadap warga yang ekonomi lemah dan selalu memberikan motivasi untuk generasi bangsa.

“Kita harus syukuri. Bane bukan Wali Kota, Bupati dan Anggota DPR-RI, tetapi sudah memikirkan tentang kelanjutan anak bangsa. Bukan tentang besar kecilnya, tetapi sudah bisa memberikan perhatian. Kita harus banggakan Bane. Anak Desa, lahir dan besar di Desa. Sangat luar biasa karir dan perjuangan Bane,” ungkapnya.

Sudarlian juga berharap, Bane bisa memberikan motivasi kepada anak-anak SMK Teladan bahwa anak Desa itu bisa berhasil.

“Untuk anak-anak kami jangan melihat Bane yang sekarang. Namun lihatlah bagaimana perjuangannya dulu. Mau berhasil itu, susahnya harus dari sekarang. Tidak ada keberhasilan itu instan,” sambungnya.

Sedangkan Bane mengatakan, salah satu jalan keluar dari kemiskinan harapannya adalah pendidikan. Menurutnya, pendidikan itu penting.

“Keluar dari garis kemiskinan cara paling efektif adalah pendidikan. Meski tak selalu urusan sekolah,” tukasnya.

Lanjutnya, perpendidikan dan bersekolah adalah 2 hal yang berbeda. Bane menuturkan, banyak orang yang berpendidikan, tetapi mulutnya tidak berpendidikan.

Menurut Bane, yang keluar banyak caci maki, tetapi banyak orang tidak bersekolah formal, namun tutur katanya sopan dan santun, sehingga bisa sukses dalam kehidupan.

“Kita harus menjadi orang bersyukur dengan apa yang kita punya. Karena masih banyak lagi orang yang lebih susah dari kita. Selalu akan ada jalan keluar bagi orang yang mau konsisten dan berjuang. Ada orang yang tidak tahan menderita sebentar. Tetapi, tahan menderita selamanya,” ujar alumni Universitas Indonesia (UI) ini.

Lanjut alumni SMP Pembangunan Tiga Dolok ini, harus berpikir bagaimana caranya menjadi roda penggerak di keluarga. Berangkat dari kesusahan harus mampu dan berani meraih mimpi.

“Berangkat dari kesusahan, saya harus belajar menempuh pendidikan. Dengan keterbatasan tetapi berani meraih mimpi. Dari rasa syukur itu saya berbagi. Maka dari itu, 10 persen dari hasil penjualan warung banteng yang saya miliki dialokasikan untuk beasiswa pendidikan,” terangnya.

Dia juga menyampaikan, semua mempunya masa depan, asalkan konsisten dan mempunyai daya juang.
Bane menilai, kemampuan akademik bukan satu-satunya, dan banyak orang yang mampu secara akademik tidak sukses dalam hidup, karena terlebih dulu angkuh. Dalam dunia nyata, cerdas akademik tidak nomor satu, yang paling utama adalah cerdas secara pertemanan.

“Harus menjadi orang yang dapat dipercaya dan berintegritas. Sukses bukan karena orang lain, tetapi karena diri sendiri. Sukses itu bukan karena pemberian, tetapi upaya. Sukses itu terjadi karena konsistensi. Tidak ada yang tiba-tiba sukses. Jangan hanya mimpi saja, tetapi tidak kerja,” pungkasnya pendiri Bane Gas Komuniti (Bagak) ini. (Rel)

  Baca Lainnya

  Populer di Aneka